A. Pertumbuhan Penduduk Sebagai Salah Satu Faktor Penting Dalam Masalah Sosial Ekonomi
Para
ahli ekonomi klasik yang di pelopori Adam
smith bahkan menganggap bahwa jumlah penduduk merupakan input yang
potensial yang dapat digunakan sebagai faktor produksi untuk meningkatkan
produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin banyak penduduk maka semakin
banyak pula tenaga kerja yang dapat digunakan. Oleh karena jumlah penduduk
terus bertambah, maka banyak yang harus dicanangkan untuk mengatasi keadaan
jumlah penduduk yang semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk yang semakin
cepat tersebut, mengundang banyak masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman
dahulu masalah kependudukan tidak ada. Sejalan dengan perkembangan penduduk
dunia, Indonesia juga sebagai negara berkembang yang tidak terlepas dari
pertambahan penduduk yang cepat.
Namun ahli ekonomi lain yaitu Robert Malthus menanggap bahwa pada kondisi
awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun pada
suatu keadaan optimum pertambahan penduduk tidak akan menaikkan pertumbuhan
ekonomi malahan dapat menurunkannya. Pada tahun tahun 2000, jumlah
penduduk Indonesia menunjukkan angka sebesar 205.135 juta jiwa dengan
laju pertumbuhan sebesar 10.380 juta jiwa atau sebesar 5.33 persen
dari tahun 1995. Sementara itu persentase penduduk miskin selama periode 1996-
2008 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. perpindahan
penduduk terutama provinsi – provinsi di Pulau Jawa.
Seperti
yang kita tahu bila pemerintah tidak bisa mecahkan masalah kependudukan :
seperti besarnya jumlah penduduk Indonesia dan tidak meratanya penyebaran
penduduk di Indonesia. Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi telah dilakukan pemerintah melalui berbagai program diantaranya program
keluarga berencana (KB) yang dimulai awal 1970-an. Begitu pula usaha –
usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk telah dilakukan dengan
cara memindahkan penduduk Pulau Jawa diluar Pulau Jawa melalui program transmigrasi. Selain itu dengan
telah diberlakukannya program otonomi
daerah, diharapkan dapat mengurangi. Rencana itu akan berjalan baik jika
masyarakat di indonesia mengikuti aturan program KB, Transimgrasi, dan Otonomi
daerah secara baik dan benar
B. Pentingnya Kebudayaan Dalam Pertumbuhan Penduduk Dan Korelasi
Antara Corak Budaya Kepribadian Seseorang
Kebudayaan
adalah elemen inti dalam setiap masyarakat dan peradaban, yang memiliki
pengaruh besar di setiap dimensi kehidupan termasuk perkembangan ekonomi.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali
Khamenei, beberapa waktu lalu menekankan elemen budaya dalam pengembangan
ekonomi. Beliau menekankan pentingnya memperhatikan masalah budaya di samping
aktivitas ekonomi, sebagai peta jalan mencapai perkembangan ekonomi tanpa
ketergantungan. Yaitu, sektor perekonomian yang mengandalkan kemampuan dan
kapasitas dalam negeri dengan berporos pada sentra ilmu pengetahuan dan
interaksi proprosional dengan dunia luar. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa
kebudayaan pada suatu negara sangat berpengaruh pada sektor pertumbuhan ekonomi
penduduk untuk bisa berinteraksi dan mendapat kepercayaan dari orang luar melalui
media sarana pemanfaatan teknologi.
Beberapa
penelitian antropologi budaya menunjukkan bahwa terdapat suatu korelasi di
antara corak kebudayaan dengan corak kepribadian pada anggota masyarakat. Opini
publik pun menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa merupakan cermin
kepribadian bangsa yang bersangkutan. Sebaliknya, segala corak yang berbeda
dari corak kebudayaan dianggap aneh/bertentangan dengan kodrat alam. Maksud
penyataan disini mengungkapkan bahwa memang benar kepribadian seseorang itu
tergantung bagaimana budaya yang di anutnya. Seperti kebudayaan bangsa
Indonesia yang mayoritasnya menganut norma – norma agama yang mereka percayai,
sehingga jika ada hal yang melewati batasan norma agama biasanya akan terjadi
perbedaan pandangan.
C.
Definisi Masyarakat
Menurut
pendapat saya sekumpulan manusia yang berada alam satu lingkungan yang
mempunyai hasrat/dorongan untuk bersosialisasi bisa kita sebut masyarakat. Sedangkan
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan
tentang definisi
masyarakat, "sekelompok manusia bisa disebut sebagai
suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau
aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan
saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat biasa dibedakan menurut suku, ras, dan chiefdom. Selain itu masyarakat biasa
dibedakan menurut mata pencaharian diwilayahnya. Dan ada juga yang disebut
dengan masyarakat peradaban adalah masyarakat yang sudah melakukan perubahan
dalam artian menyesuaikan lingkungan alam dengan kehidupan yang selayaknya
diterapkan untuk kehidupan yang lebih maju.
Daftar
Pustaka :
http://indonesian.irib.ir/ranah/equilibrium/item/80220-Signifikansi_Budaya_dalam_Pertumbuhan_Ekonomi